watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

SWINGER KAKAK IPAR
<

Nafsuku
kadang susah dikendalikan, itulah yang
mengawali cerita dewasaku ini. Sekalinya pengen
sesuatu pastilah harus dipenuhi. Kali ini, nafsuku
cukup liar, aku ingin menyetubuhi kakak iparku.
Rasanya ingin ku entot dan kutancapkan dalam2
kontolku yang perkasa ini.
Mungkin saya termasuk aneh atau punya
kelainan. Bayangkan, sudah punya istri cantik
masih merindukan wanita lain. Kurang ajarnya,
wanita itu adalah kakak ipar sendiri. Kalau
dibanding-bandingkan maka jelas istri saya
memiliki beberapa kelebihan. Selain lebih muda, di
mata saya lebih cantik dan manis. Postur
tubuhnya lebih ramping dan berisi. Sedangkan
kakak ipar saya yang sudah punya dua anak itu
badannya sedikit gemuk, tetapi kulitnya lebih
mulus. Entah apanya yang sering membuat saya
membayangkan berhubungan intim dengan dia.
Perasaan itu sudah muncul ketika saya masih
berpacaran dengan adiknya. Semula saya
mengira setelah menikah dan punya anak
perasaan itu akan hilang sendiri.
Ternyata lima tahun kemudian setelah punya
anak berusia empat tahun, perasaan khusus
terhadap kakak ipar saya tidak menghilang.
Bahkan terasa tambah mendalam. Ketika
menggauli istri saya seringkali tanpa sadar
membayangkan yang saya sebadani adalah kakak
ipar, dan biasanya saya akan mencapai puncak
kenikmatan paling tinggi. Ketika bertemu saya
sering secara sembunyi-sembunyi menikmati
lekuk-lekuk tubuhnya. Mulai dari pinggulnya yang
bulat besar hingga buah dadanya yang
proporsional dengan bentuk tubuhnya. Sesekali
saya sukses mencuri lihat paha atau belahan buah
dadanya yang putih mulus. Jika sudah demikian
maka jantung akan berdetak sangat kencang.
Nafsu saya menjadi begitu bergelora.
Pernah suatu ketika saya mengintip saat dia
mandi di rumah saya lewat lubang kunci pintu
kamar mandi. Namun karena takut ketahuan istri
dan orang lain, itu saya lakukan tanpa konsentrasi
sehingga tidak puas. Keinginan untuk menikmati
tubuh kakak ipar makin menguat. Namun saya
masih menganggap itu hanya angan-angan
karena rasanya mustahil dia mau suka rela
berselingkuh dengan adik ipar sendiri. Namun
entah kenapa di lubuk hati yang paling dalam
saya punya keyakinan mimpi gila-gilaan itu akan
kesampaian. Cuma saya belum tahu bagaimana
cara mewujudkan. Kalau pun suatu waktu itu
terjadi saya tidak ingin prosesnya terjadi melalui
kekerasan atau paksaan.
Saya ingin melakukan suka sama suka, penuh
kerelaan dan kesadaran, serta saling menikmati.
Mungkin setan telah menunjukkan jalannya ketika
suatu hari istri saya bilang kakaknya ingin
meminjam VCD porno. Kebetulan saya punya
cukup banyak VCD yang saya koleksi sejak masih
bujangan. Sebelum berhubungan intim saya dan
istri biasa nonton VCD dulu untuk pemanasan
meningkatkan gairah dan rangsangan. ”Kenapa
kakakmu tiba-tiba pengin nonton VCD gituan ?”
tanya saya pada istri saya. ”Nggak tahu.”
”Barangkali setelah sterilisasi nafsunya gede,”
komentar saya asal-asalan. Beberapa keping VCD
pun saya pinjamkan. Ini salah satu jalan untuk
mencapai mimpi saya. Tetapi harus sabar karena
semua memerlukan proses dan waktu agak
panjang.
Setelah itu secara rutin kakak ipar saya meminjam
VCD porno. Rata-rata seminggu sekali. ”Dia lihat
sendiri atau sama suaminya ?” tanya saya. ”Ya
sama suaminya dong,” jawab istri saya. ”Kamu
cerita sama dia ya sebelum main kita nonton VCD
biru ?” ”Iya …,” jawab istri saya malu-malu. ”Wah
rahasia kok diceritakan sama orang lain.” ”Kan
sama saudara sendiri nggak apa-apa.” ”Eh …
kamu bilang sama dia, kapan-kapan kita nonton
bareng yuk …” ”Maksudmu ?” ”Ya dia dan
suaminya nonton bareng sama kita.” ”Huss …
malu ah …” ”Kenapa malu ? Toh kita sama-sama
suami istri dan seks itu kan hal wajar dan normal
…” Sampai di situ saya sengaja tidak
memperpanjang pembicaraan.
Saya hanya bisa menunggu sambil berharap
mudah-mudahan saran itu benar-benar
disampaikan kepada kakaknya. Sebulan setelah itu
kakak ipar dan suaminya berkunjung ke rumah
kami dan menginap. Istri saya mengatakan
mereka memenuhi saran saya untuk nonton VCD
porno bersama-sama. Diam-diam saya bersorak
dalam hati. Satu langkah maju telah terjadi.
Namun saya mengingatkan diri sendiri, harus
tetap sabar dan berhati-hati. Kalau tidak maka
rencana bisa buyar. Malam itu setelah anak-anak
tidur kami nonton VCD porno bersama-sama.
Saya lihat pada adegan-adegan yang hot kakak
ipar tampak terpesona. Tanpa sadar dia
mendekati suaminya. Beberapa VCD telah diputar.
Tampak nafsu mereka sudah tak terkendali. Saling
mengelus dan meremas. Istri saya juga
demikian.
Sejak tadi tangannya sudah menelusup di balik
sarung saya memegangi senjata kebanggaan
saya. ”Mbak silakan pakai kamar belakang,” kata
saya kepada kakak ipar setelah melihat mereka
kelihatan tak bisa menahan diri lagi. Tanpa berkata
sepatah pun kakak ipar menarik tangan suaminya
masuk kamar yang saya tunjukkan. ”Sekarang
kita gimana ?” tanya saya menggoda istri saya.
”Ya main dong …” Kami berdua segera masuk
kamar satunya lagi. Anak-anak kami kebetulan
tidur di lantai dua sehingga suara-suara birahi
kami tak akan mengganggu tidur mereka. Ketika
saya berpacu dengan istri saya, di kamar
belakang kakak ipar dan suaminya juga
melakukan hal serupa. Jeritan dan erangan
kenikmatan wanita yang diam-diam saya
rindukan itu kedengaran sampai telinga saya.
Saya pun jadi makin terangsang. Malam itu istri
saya kembali saya bayangkan sebagai kakak ipar.
Saya bikin dia orgasme berkali-kali dalam
permainan seks yang panjang dan melelahkan
tetapi sangat menyenangkan. Selanjutnya
kegiatan bersama itu kami lakukan rutin, minimal
seminggu sekali. Sesekali di rumah kakak ipar
sebagai variasi. Dua keluarga tampak rukun,
meski diam-diam saya menyimpan suatu
keinginan lain.
Saat anak-anak liburan sekolah saya mengusulkan
wisata bersama ke daerah pegunungan. Istri
saya, kakak ipar dan suaminya setuju. Tak lupa
saya membawa beberapa VCD porno baru
pinjaman teman serta playernya. Setelah seharian
bermain kesana-kemari anak-anak kelelahan
sehingga mereka cepat tertidur. Apalagi udaranya
dingin. Sedangkan kami orang tua menghabiskan
malam untuk mengobrol tentang banyak hal.
”Eh … dingin-dingin begini enaknya nonton lagi
yuk,” kata saya. ”Nonton apa ?” tanya suami
kakak ipar. ”Biasa. VCD gituan. Kebetulan saya
punya beberapa VCD baru.” Mereka setuju.
Kemudian kami berkumpul di kamar saya,
sedangkan anak-anak ditidurkan di kamar kakak
ipar yang bersebelahan. Jadilah di tengah udara
dingin kami memanaskan diri dengan melihat
adegan-adegan persetubuhan yang panas beserta
segala variasinya. Sampai pada keping ketiga
tampak kakak ipar sudah tak tahan lagi. Dia
merapat ke suaminya, berciuman. Istri saya
terpengaruh. Wanita itu mulai meraba-raba
selangkangan saya. Senjata kebanggaan saya
sudah mengeras. ”Ayo kita pindah ….” bisik istri
saya. ”Husss .. pindah kemana. Di sebelah ada
anak-anak. Di sini saja.” Akhirnya kami bergulat di
sofa. Tak risih meski di tempat tidur tidak jauh
dari kami kakak ipar dan suaminya juga
melakukan hal serupa. Bahkan mereka tampak
sangat bergairah. Pakaian kakak ipar sudah tak
karuan lagi. Saya bisa melirik paha dan perutnya
putih mulus. Mereka berpagutan dengan ganas
sehingga sprei tempat tidur juga awut-awutan.
Istri saya duduk mengangkangkan paha. Saya
tahu, ia minta dioral.
Mulut dan lidah saya pun mulai mempermainkan
perangkat kelaminnya tanpa melepas celana
dalam. ”Ohhhh … terus .. enakkkkkk, Mas ….”
lenguh istri saya merasa sangat nikmat.
Sementara itu ekor mata saya melirik aksi kakak
ipar dan suaminya yang berkebalikan dengan
saya dan istri. Kakak ipar tampak amat bergairah
mengaraoke penis suaminya. Saya pun
melanjutkan menggarap vagina dan wilayah
sekitarnya milik istri saya. Lidah saya makin
dalam mempermainkan lubang, mengisap-isap,
dan sesekali menggigit klitoris. ”Ooh … ahhhhh ….
ahhhh ……..” istri saya mengerang keras tanpa
merasa malu meski di dekatnya ada kakak
kandungnya yang juga sedang bergulat dengan
suaminya. Satu demi satu saya lepas pakaiannya
yang menghalangi. Pertama celana dalamnya,
lalu rok bawahnya. Lenguhan istri saya bersahut-
sahutan dengan erangan suami kakak ipar.
Beberapa saat kemudian posisi berubah. Istri saya
gantian mengulum penis saya, sedangkan suami
kakak ipar mulai menggarap kelamin istrinya.
Erangan saya pun berlomba dengan erangan
kakak ipar. Setengah jam kemudian saya mulai
menusuk istri saya. Tak lama disusul suami kakak
ipar yang melakukan hal serupa terhadap istrinya.
Lenguhan dua perempuan kakak beradik yang
dilanda kenikmatan terdengar bergantian. ”Mas,
batangmu enakkk sekali ….”’ bisik istri saya.
”Lubangmu juga enak,” jawabku. Sembari
menaikturunkan pinggul tanganku meremas-
remas payudara istri saya yang meski tidak terlalu
besar tetapi padat dan tampak merangsang.
Setelah beberapa saat bertahan dalam posisi
konvensional, lalu saya memutar tubuh istri saya
dan menyetubuhi dari belakang. Saya melirik ke
tempat tidur. Posisi kakak ipar berada di atas
suaminya. Teriakan dan gerakan naik turunnya
sangat merangsang saya untuk merasakan
betapa enaknya menyetubuhi kakak ipar. Namun
saya harus menunggu saat yang tepat.
Kira-kira ketika istri saya, kakak ipar dan suaminya
sudah berada di dekat puncak kenikmatannya,
sehingga kesadarannya agak berkurang. Sambil
menggenjot istri saya dari belakang saya terus
melirik mereka berdua. Entah sudah berapa kali
istri saya mencapai puncaknya, saya sudah tak
begitu memperhatikan lagi. ”Ayo kita ke tempat
tidur,” bisik saya pada istri saya. ”Kan dipakai …. ”
Saya segera menggendong tubuhnya, lalu
menelentangkan di tempat tidur di samping
kakaknya yang sedang digarap suaminya. Mula-
mula keduanya agak kaget atas kehadiran kami.
Tetapi kemudian kami mulai asyik dengan
pasangan masing-masing. Tak perduli dan tak
malu. Malah suara-suara erotis di sebelah kami
makin meningkatkan gairah seksual. Di tengah-
tengah nafsu yang menggelora saya menggamit
suami kakak ipar saya. Dia menoleh sambil
menyeringai menahan nikmat. ”Ssst … kita tukar
….” ”Hhhh …. ” dia terbengong tak paham.
Lalu saya mengambil keputusan. Penis saya
cabut dari vagina istri saya, kemudian bergeser
mendekati kakak ipar saya yang masih merem-
melek menikmati tusukan suaminya. ”Mas sama
istri saya, saya gantian dengan Mbak …,” kata
saya. Tanpa memedulikan kebengongannya saya
langsung memeluk tibuh mulus kakak ipar yang
sudah sekian lama saya rindukan. Saya ciumi
lehernya, pipinya, bibirnya, dan saya kulum
puting susunya yang mengeras. Mula-mula kakak
ipar saya kaget dan hendak memberontak. Tapi
mulutnya segera saya tutup dengan bibir saya.
Kemudian penis saya masukkan pelan-pelan ke
vaginanya yang telah basah kuyup.
Setelah itu saya melakukan gerakan memompa
naik-turun sambil sesekali memutar. Ternyata
vaginanya masih sangat enak. Untuk menambah
gairah kedua payudaranya saya remas dan
sesekali saya gigit putingnya. ”Ohhh …. ahhhh …..
hhhhh … shhhh ….,” suaranya mulai tak karuan
menahan gempuran hebat saya. Di samping
saya, suami kakak ipar saya tampaknya juga tak
mau kehilangan waktu percuma.
Dia pun menyetubuhi istri saya dengan penuh
semangat. Tak ada keraguan lagi. Yang ada hanya
bagaimana menuntaskan nafsu yang sudah
memuncak di ubun-ubun. Saya merasakan
kenikmatan yang luar biasa. Impian menggauli
kakak ipar kesampaian sudah. Hampir satu jam
kami bertempur dengan berbagai gaya. Mulai
konvensional, miring, hingga menungging.
Suami kakak ipar saya lebih dulu menyelesaikan
permainannya. Beberapa menit kemudian saya
menyusul dengan menyemprotkan begitu
banyak sperma ke dalam vagina kakak ipar saya.
Rasanya belum pernah saya mengeluarkan begitu
banyak sperma sebagaimana malam itu. Kakak
ipar pun tampak melenguh puas. Vaginanya
menjempit penis saya cukup lama. Setelah
peristiwa malam itu, kami menjadi terbiasa
mengadakan hubungan seks bersama-sama dan
bisa ditebak akhirnya kami bergantian pasangan
secara sukarela. Tak ada paksaan sama sekali.


Adult | GO HOME | Exit
1/1296
U-ON

inc Powered by Xtgem.com